Penatalaksanaan Dampak Psikologis pada Anak Korban Bencana Melalui Terapi Bermain (Studi Kasus: Erupsi Gunung Sinabung)

Abstract

Erupsi Gunung Sinabung merupakan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Bencana tersebut berdampak terhadap fisik maupun psikologis masyarakat terutama anak-anak. Anak tidak hanya menghadapi stressor selama masa proses tumbuh kembangnya, tetapi anak juga harus menghadapi stressor bencana alam yang terjadi di lingkungannya. Dampak psikologis yang terjadi dapat berupa kecemasan, stress maupun Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Gejala tersebut dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak itu sendiri. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk mengurangi gejala dan memperbaiki kondisi psikologis anak akibat bencana alam. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak psikologis yang terjadi pada anak korban bencana dan juga menghasilkan alternative terapi baru yang dapat menjadi pedoman bagi tenaga kesehatan khususnya perawat. Disain penelitian quasi eksperimen dengan jumlah sampel 20 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan criteria inklusi: anak usia sekolah (7 sampai 12 tahun) dan korban bencana Gunung Sinabung. Penelitian dilakukan selama 6 bulan di Kabupaten Karo. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji t. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata anak mengalami dampak psikologis dalam kategori sedang sebelum dilakukan intervensi terapi bermain. Rata-rata anak mengalami kategori sedang dengan rata-rata penurunan mean sebesar 0.45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dampak psikologis sebelum dan sesudah intervensi terapi bermain pada anak korban bencana erupsi Gunung Sinabung (p-value 0.00, p<0.05). Diharapkan kepada seluruh pihak yang ada baik petugas kesehatan yang ada di tempat/posko pengungsian maupun Dinas Kesehatan Pemkab Karo agar memfasilitasi terapi bermain untuk penanganan dampak psikologis akibat bencana pada anak.