Peranan Preparasi Gigi Penyangga Dalam Kaitannya Dengan Retensi Gigi Tiruan Jembatan
Abstract
Salah satu bentuk kegagalan jembatan adalah terlepasnya jembatan setelah dipasangkan beberapa lama didalam rongga mulut. Terlepasnya jembatan dapat disebabkan karena kurangnya retensi dari retainer. Salah satu faktor yang mempengaruhi retensi dan retainer adalah bentuk preparasi gigi penyangga. Preparasi gigi penyangga merupakan tindakan yang penting dalam perawatan gigitiruan jembatan karena prinsip preparasi gigi penyangga ialah mendapatkan bentuk akhir yang menjamin retensi yang sebesar-besamya bagi retainer. Preparasi harus menjamin adanya retensi yang baik, ini berarti bahwa bentuknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga restorasi tidak terlepas pada saat berfungsi. Perlu diketahui bagaimana bentuk preparasi yang dapat memberikan nilai retensi yang maksimal dan usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan retensi. Tujuan penulisan skripsi ini adalah menjelaskan preparasi yang ideal untuk gigi penyangga guna mendapatkan retensi yang maksimal dalam mengatasi lepasnya jembatan karena kurangnya retensi.
Penulisan skripsi dengan judul peranan preparasi gigi penyangga
dalam kaitannya dengan retensi gigitiruan jembatan dilakukan dengan penelahaan tinjauan kepustakaan.
Dalam usaha mengatasi permasalahan lepasnya jembatan karena kurangnya retensi dari preparasi dapat dicapai dengan cara membuat kemiringan dinding aksial preparasi tidak lebih dari 5 - 7°, bentuk preparasi mengikuti bentuk anatomi gigi, dan pengambilan jaringan gigi yang cukup untuk memberi ketebalan pada bahan retainer supaya cukup kuat untuk menahan daya kunyah tanpa berubah bentuk, dan membuat parit-parit (grooves), pin, dan kunci ganda sebagai retensi tambahan jika diperlukan.
Dalam mengatasi lepasnya jembatan akibat kurangnya retensi pada preparasi perlu diperhatikan preparasi yang memberikan retensi yang maksimal. Disamping itu pembuatan parit-parit (grooves), pin, dan kunci ganda dapat dilakukan dalam upaya menambah retensi.