Biokompatibilitas Titanium Dalam Penggunaannya Di Kedokteran Gigi
Abstract
Biokompatibilitas merupakan kemampuan suatu bahan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana bahan tersebut diletakkan atau ditanamkan, tidak membahayakan tubuh, dan non-toksik. Titanium memiliki kekuatan dan kepadatan yang tinggi, dapat bertahan pada suhu yang tinggi, berat jenis rendah, ringan, dan sangat resisten terhadap korosi. Titanium pada kedokteran gigi digunakan untuk implan gigi, crown & bridge, kawat ortodonti (wire) dan untuk menyatukan tulang yang fraktur.
Lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan implan dari titanium, berfungsi untuk menghalangi cairan fisiologis, protein dan jaringan lunak maupun keras masuk ke permukaan logam. Proses tersebut disebut osseointegrasi, proses tersebut menjadikan jaringan dan implan lebih terstruktur dan bersatu secara fungsional. Osseointegrasi merupakan standar yang harus di penuhi suatu dental implan yang baik. Dalam pemakaian dental implan maupun kawat ortodonti, titanium.
Biokompatibilitas dental implan didasarkan pada terbentuknya suatu lapisan berupa Titanium Oksida (Ti02) dimana bersifat resisten terhadap korosi dan memudahkan osseointegrasi terhadap tulang. Biokompatibilitas kawat ortodonti didasari oleh tidak adanya reaksi alergi antara permukaan kawat dan respon. inflamasi dari jaringan oral. Sampai sekarang, titanium masih merupakan material yang aman digunakan baik sebagai dental implan maupun kawat ortodonti dan efektif digunakan dengan resiko minimal. Titanium dapat dijadikan pilihan daiam pemakaian bahan.