dc.contributor.author | Lindawati, Yumi | |
dc.contributor.author | Primasari, Ameta | |
dc.contributor.author | Suryanto, Dwi | |
dc.date.accessioned | 2019-11-27T08:30:01Z | |
dc.date.available | 2019-11-27T08:30:01Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.other | Nurhusnah Siregar | |
dc.identifier.uri | http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/70756 | |
dc.description | Ameta Primasari | id |
dc.description.abstract | Calcium derives from saliva can insert into the deep layers of dental plaque. Increasing of the concentration of
calcium ions in the biofilm causes increased minerals absorption thus there was also an increasing calculus
formation if oral hygiene is not adequate. Statherin inhibit the deposition of calcium-phosphate from saliva.
Statherin binds to hydroxyapatite, indicating a possible role in the formation of pellicle and plaque. The purpose
of this study was to determine and compare the mean concentration of statherin and calcium in saliva with
supragingival plaque. The design of study was cross-sectional design. The selection of sample using purposive
sampling based on exclusion and inclusion criteria of saliva, and supragingival plaque in patients. Calsium
concentration in saliva and supragingival plaque was measured by spectrophotometry, and statherin
concentration was measured by ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). The result showed that median
concentrations of salivary statherin was 1.5 ug/ml, supragingival plaque 223μg/ml, the median concentration of
salivary calcium was 0.9475 mmol/l, supragingival plaque 63.13 mmol/l. Statherin and calcium concentration on
supragingival plaque was significantly higher than the concentration in saliva. In conclusion, supragingival
plaque has more calcium and statherin compare with than saliva. | id |
dc.description.abstract | Kalsium yang diperoleh dari saliva dapat masuk ke lapisan dalam plak gigi. Peningkatan konsentrasi ion kalsium
pada biofilm menyebabkan penyerapan mineral menjadi meningkat sehingga terlihat juga peningkatan
pembentukan kalkulus bila disertai pemeliharaan kebersihan rongga mulut yang tidak adekuat. Staterin
menghambat pengendapan kalsium-fosfat dari saliva. Staterin berikatan dengan hidroksiapatit, mengindikasikan
kemungkinan perannya dalam pembentukan pelikel dan pembentukan plak. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui rerata dan membandingkan konsentrasi staterin dan kalsium pada saliva dengan plak supragingiva.
Desain penelitian studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria
eksklusi dan inklusi saliva, dan plak supragingiva pada pasien. Konsentrasi kalsium saliva dan plak supragingiva
diukur menggunakan spektrofotometri, konsentrasi staterin saliva dan plak supragingiva diukur menggunakan
ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Hasil penelitian menunjukkan median konsentrasi staterin saliva
1,5 μg/ml, plak supragingiva 223μg/ml, median konsentrasi kalsium saliva adalah 0,9475 mmol/l, dan plak
supragingiva 63,13 mmol/l. Konsentrasi staterin dan kalsium pada plak supragingiva lebih tinggi secara
signifikan dibandingkan konsentrasinya pada saliva. Sebagai kesimpulan, plak supragingiva memiliki kadar ion
kalsium dan staterin yang lebih banyak dibandingkan saliva. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | id |
dc.subject | Saliva | id |
dc.subject | Supragingival Plaque | id |
dc.subject | Statherin | id |
dc.subject | Calcium | id |
dc.title | Perbandingan Konsentrasi Staterin dan Ion Kalsium pada Saliva dan Plak Supragingiva | id |
dc.type | Lecture Papers | id |