Kelompok Etnis dalam Politik Elektoral: Pola Keterlibatan, Interaksi, Komunikasi Kerukunan Diantara Kelompok Etnis Pendukung Calon Kepala Daerah.
Abstract
Hampir dapat dikatakan setiap negara dibelahan
dunia manapun memiliki karakteristik demografi yang
heterogen. Heterogenitas sosial yang mencakup
keberagaman agama, etnis, budaya bahkan bahasa lokal
yang beragam tidak dapat dihindari karena merupakan
konsekuensi dari kemunculan peradaban yang berkaitan
dengan perpindahan penduduk di masa lalu karena sebab
akibat pemenuhan kebutuhan hidup, korban konflik
ataupun sebagai akibat dari pengaruh peradaban yang
sedang berkembang di waktu tertentu sehingga
membentuk peradaban baru.
Dalam negara demokrasi yang multietnis dan
multiagama cenderung dapat mengalami gesekan sosial.
Gesekan sosial tersebut dapat muncul bila setiap kelompok
berhadapan dengan kepentingan yang berbeda. Politik
elektoral sebagai salah satu potensi munculnya kerawanan
konflik antar pendukung dan pada akhirnya menggangkat
sentimen kolektif etnis. Masalah seperti ini dapat muncul dalam volume yang kecil, sedang hingga besar. Ketegangan
antar kelompok etnis yang seringkali pada akhirnya
bermuara pada isu agama. Kawasan perbatasan daerah
tidak jarang menimbulkan konflik sosial untuk
mengantisipasi kondisi seperti ini terdapat beberapa
pendekatan yang dapat digunakan seperti yang diusulkan
Keawsomnuk (2017: 1-8) dengan memberikan pendidikan
kepada masyarakat etnis di daerah perbatasan melalui
manajemen kurikulum pendididkan yang terintegrasi
dengan nilai-nilai budaya lokal.
Etnis adalah sekelompok masyarakat yang memiliki
budaya, organisasi sistem sosial, identitas (seperti bahasa),
seperangkat nilai dan memiliki batas-batas identitias dari
kelompok etnis lainnya (lihat Barth, 1969: 10-20). Dalam
studi ilmu sosial terutama antropologi dan sosiologi
menggangap pendekatan budaya termasuk sebagai
pendekatan yang “kuat” untuk memulai interaksi
sebagaimana Retsikas (2007: 183) meyakini budaya
sebagai sumber daya. Dengan memahami budaya suatu
kelompok etnis maka mempermudah untuk bisa masuk
kedalam kelompok tersebut untuk melakukan interaksi.