Pembuatan Pupuk Cair Organik Aktif Dari Pengolahan Lanjutan Limbah Cair Kelapa Sawit (LCPKS) Skala Pilot
Date
2012Author
Irvan
Trisakti, Bambang
Hasibuan, Rosdanelli
Husni, Yusuf
Usman, Syammaun
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi Jimbab cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) di Indonesia diperkirakan sebesar
30 juta tonltahun. Umwnnya pengolahan LCPKS dilaksanakan secara konvensional
yaitu dengan menggunakan sistem kolam terbuka (pond). Selain memerlukan biaya
operasional hesar dan memerlukan laban yang luas, sistem ini juga menghasilkan
emisi gas rumab kaca (gas CH. dan Co,). Padabal LCPKS merupakan bahan baku
potensiai untuk menghasilkan biogas dan pupuk organik aktif.
Walaupun konversi LCPKS menjadi biogas telah berhasil dilaksanakan,
namWl keluaran digester anaerob masih memiJiki niJai COD relatif tinggi yakni ±
10.000 mgll. Keluaran (emuent) ini masih belum dapat dibuang ke lingkungan
karena nHai COD oya masih jauh di alas nilai ambangnya yakni ± 350 mgfl. Pada
penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa effluent tersebut dapat digunakan
sebagai baban baku pembuatan pupuk organik.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu proses unggul pengolahan
lanjut LCPKS menjadi pupuk organik aktif. Hasil penelitian tabun pertama ini telab
berhasil membangun prototipenya pada skaJa pilot yang dapat memproduksi pupuk
organik aktif ± 500 l/hari. Besar fermentor aerobik pada skala pilot ini adalab 5.000
liter atau setara dengan waktu tinggal hidrolik (hidroulic retention time, HR1) IO hari.
Komposisi pupuk organik. aktif yang dihasilkan saat laporan ini ditulis. belum lagi
memenuhi standar pupuk organik komersial, karena proses biologikaJ memerlukan
waktu Wltuk mendapatkan hasil optimum. Diharapkan pada akhir bulan November
2011 produksi telah menghasilkan komposisi pupuk organik aktifsesuai dengan yang
diharapkan.
Pengujian terbadap uojuk-kerja pupuk cair aktifini terbadap berbagai tanaman
baru akan dilaksanakan pada kegiatan tabun ke 2, yang proposal kegiatannya akan
diusulkan pada tabun 2012. Berdasarkan kegiatan penelitian tabun kedua ini1ab
nantinya dosis tepat pupuk organik aktif terhadap jenis tanaman dan usia tanam
nantinya dapat ditentukan deogan pasti.