Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks (WPS) terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Medan Johor tahun 2016
Abstract
Infeksi menular seksual (IMS) yang disebut juga penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang menular lewat hubungan seksual baik dengan pasangan yang sudah tertular, maupun mereka yang sering berganti-ganti pasangan. Wanita Pekerja Seks (WPS) merupakan kelompok yang beresiko tinggi untuk terkena PMS.
Penelitian ini merupakan penelitian survey bersifat analitik menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang bersifat cross sectional yang dilaksanakan di Kecamatan Medan Johor kota Medan. Responden dalam penelitian ini ialah wanita pekerja seks (WPS) yang berjumlah 38 orang. Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan pengisian kuisioner melalui wawancara langsung dengan responden. Analisis data dilaksanakan dengan analisis univariat dan bivariat melalui uji Chi Square yang hasilnya digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan responden masih dalam kategori yang kurang baik, perilaku pencegahan penyakit menular seksual dipengaruhi oleh pengetahuan responden (p=0,002) dan sikap responden (p=0,004 dalam artian semakin baik pengetahuan dan sikap responden maka semakin baik pencegahan penyakit menular seksual.
Variabel pengetahuan merupakan variabel dominan yang memiliki hubungan paling signifikan dengan tindakan pencegahan PMS (p=0,002) pada WPS di Kecamatan Medan Johor kota Medan, dalam artian semakin baik pengetahuan responden maka akan semakin baik tindakan pencegahan terhadap PMS.
Diharapkan kepada para WPS untuk lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai pencegahan penyakit menular Seksual (PMS) sehingga mengetahui bagaimana cara agar tidak tertular dan menularkan penyakit berbahaya tersebut dengan mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, mengunjungi fasilitas khusus untuk kelompok beresiko terkena IMS seperti Puskesmas dan Klinik VCT-IMS serta berkonsultasi dengan para petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pencegahan IMS Sexually transmitted infections (STIs) also called sexually transmitted diseases (STDs) are infections that are transmitted through sexual intercourse either with a partner who is already infected, and they are frequently changing partners. Female Sex Workers (FSW) is a high-risk group for STDs.
This research is an analytical survey research methods quantitative research design cross sectional study carried out in the district of Medan Johor Medan. Respondents in this study is that female sex workers (FSW), which amounted to 38 people. Methods of data collection conducted by filling the questionnaire through direct interviews with respondents. Data analysis was performed with univariate and bivariate analysis through Chi Square test whose results are described in the frequency distribution table.
The results showed that the knowledge, attitudes, and actions of the respondents still in the bad categor , behavioral prevention of sexually transmitted diseases are influenced by the respondents' knowledge (p = 0.002) and the attitude of the respondents (p = 0.004 in terms of the better knowledge and attitude of the respondent, the better prevention of sexually transmitted diseases.
Variables of knowledge was the dominant variable that has the most significant relationship with precautions PMS (p = 0.002) in the district of Medan Johor WPS in the city of Medan, in the sense that the better knowledge of the respondent, the better precautions against STDs.
Expected that the WPS to further increase knowledge about the prevention of sexually transmitted diseases (STDs) so as to know how to avoid contracting and transmitting the disease is dangerous to follow the activities of health education, visiting special facilities for groups at risk of STIs such as health centers and clinics VCT-IMS and consult with health workers to improve knowledge on the prevention of STIs.