Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat efisiensi antara Bank Umum Konvensional (BUK) dengan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia selama periode 2008-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari laporan tahunan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan mengambil 10 sampel BUK dan 5 sampel BUS. Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aset, simpanan, dan biaya tenaga kerja sementara variabel outputnya adalah kredit atau pembiayaan dan laba operasional.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan tingkat efisiensi antara Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS). Dimana pencapaian rata-rata tingkat efisiensi BUK pada tahun 2008 sebesar 94,16 persen sementara BUS hanya 72,12 persen. Pada tahun 2009 tingkat efisiensi BUK mencapai 94,77 persen sementara BUS mencapai 83,38 persen. Pada tahun 2010 tingkat efisiensi BUK mencapai 98,22 persen sementara BUS mencapai 85,24 persen. pada tahun 2011 efisiensi BUK mencapai 97,01 persen sementara BUS mencapai 82,92 persen. pada tahun 2012 efisiensi BUK mencapai 98,63 persen sementara BUS mencapai 88,90 persen. dan pada tahun 2013 efisiensi BUK mencapai 97,93 persen dan BUS mencapai 88,94 persen. dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bank yang lebih efisien dalam adalah Bank Umum Konvensional (BUK). The aim of this research is to measure efficiency berween Islamic Commercial Bank (ICB) and Conventional Commercial Bank (CCB) in Indonesia during the period 2008-2013. The data which in used in this research is a secondary data. Collected from financial statements issued by Bank Indonesia.
The sampling technique is used in this research is purposive sampling with taking foreign 5 samples of Islamic Commercial Bank (ICB) and 10 samples of Conventional Commercial Bank (CCB). Efficiency measurements in this research using the method of Data Envelopment Analysis (DEA) with the Intermediary Approach. Input variables used in the study are assets, saving, and labour cost. While the output variables are credit and operating profit.
The results of this study showed that the difference between the level of efficiency of Islamic Commercial Bank (ICB) and Conventional Commercial Bank (CCB). Where the average achievement level of efficiensi CCB in 2008 amounted to 94,16 percent while only 72,12 percent ICB. In 2009 the rate reached 94,77 percent CCB efficiency while ICB reached 83,38 percent. In 2010 BBC efficiency level reached 98,22 percent while ICB reached 85,24 percent. In 2011 reached 97,01 percent efficiency CCB while ICB reached 82,92 percent. In 2012 reached 98,63 percent efficiency CCB while ICB reached 88,90 percent and in 2013 reached 97,93 percent efficiency CCB and ICB reached 88,94 percent. Of these explanations can be concluded that the bank is more efficient in its performance is Conventional Commercial Bank (CCB).
Collections
- SP - Economic Development [1436]