Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Model Komunikasi Pembelajaran Pada Homeschooling Komunitas Kak Seto Wilayah Kota Medan
Abstract
The aim of this research is to determine the informant understanding of the teaching and learning activities, and to find the model of applied instructional communication in Kak Seto’s Homeschooling Community in Medan.The method used is descriptive qualitative method. The theories used in this study are Interactionism Theory of George H. Mead, James McCroskey’s Instructional Communications, Principles of Learning Message of Malcolm Levine, Communications Models, and Homeschooling of John Holt. Informants of this study consisted of three tutors, three students, two parents, and a homeschooling observer which also a homeschooling community practitioner. Data collection techniques are interviews and participant observation. Data analysis technique used were data reduction, understanding and interpretation.Triangulation conducted in this study was triangulation of data sources.The results showed that the informant has some common understandings as follows: (1) Kak Seto’s Homeschooling Community is an alternative education for formal education (2) Kak Seto’s Homeschooling provides simple educational messages such as only subjects tested on the National Examination (3) Tutor is an educator who has a close personal relationship with their students (4) Kak Seto’s Homeschooling Community do not apply the standard sanction and regulation against the students. The instructional communications model of Kak Seto’s Homeschooling Community is a two-way communication model, in which there is a two-way relationship, but limited between tutors and individual students. Students can not discuss with each other in learning activities.Communications between tutors and students, tutors and parents, as well as parents and students are still separated from each other, there was no communication between parents with parents and students alike.Parents involvement has not reach 50:50 ratio in student learning activities in Kak Seto’s Homeschooling Community in Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman informan terhadap kegiatan belajar mengajar dan untuk menemukanmodel komunikasi pembelajaran yang diterapkan Homeschooling Kak Seto Wilayah Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan Teori Interaksionisme dari George H. Mead, Komunikasi Pembelajaran dari James McCroskey, Prinsip Pesan Pembelajaran dari Malcolm Levine, Model Komunikasi, dan Homeschooling dari John Holt. Informan penelitian ini terdiri dari tiga tutor, tiga siswa, dua orang tua siswa, dan seorang pengamat sekaligus praktisi homeschooling komunitas. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan observasi partisipan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, pemahaman, dan interpretasi. Triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi sumber data.Hasil penelitian menunjukan bahwa informan memiliki pemahaman bersama sebagai berikut: (1) Homeschooling Kak Seto merupakan pendidikan alternatif(2) Homeschooling Kak Seto memberikan pesan pembelajaran yang sederhana yaitu mata pelajaran yang hanya diujikan pada Ujian Nasional (3) Tutor adalah pengajar yang memiliki kedekatan personal dengan siswa-siswanya (4) Homeschooling Kak Seto tidak menerapkan sanksi maupun aturan yang baku terhadap siswa. Model komunikasi pembelajaran Homeschooling Kak Setomerupakan model komunikasi dua arah, dimana adanya hubungan dua arah, tetapi terbatas antara tutor dan siswa secara individual. Antara siswa satu dengan yang lainnya tidak dapat berdiskusi dalam kegiatan belajar. Komunikasi antara tutor dan siswa, tutor dan orang tua, serta orang tua dan siswa masih terpisah satu sama lain, tidak ada komunikasi antara sesama orang tua maupun sesama siswa. Keterlibatan orang tua belum 50:50 dalam kegiatan belajar siswa di HSKS Medan.
Collections
- MT - Ilmu Komunikasi [41]