Perbandingan nilai AGDA, Elektrolit dan laktat setelah pemberian ringer asetat malat dengan ringer laktat untuk EGDT pasien sepsis
Abstract
Background And Objective :
Sepsis is the second highest death caused at intensive care unit and the 10 highest
death caused all over the world. According to Survival Sepsis Campaign 2012, the
early management for sepsis patients is 30 ml/kg crystalloid. In this study, we
compared the best type of crystalloid for resuscitation or EGDT for patients.
Method:
This study is a double blind randomized clinical trial, which starts from
December 2016-January 2017 at Haji Adam Malik General Hospital Medan. The
changes before and after fluid resuscitation of AGDA, electrolyte (Sodium,
Phosphate and Chloride) and lactate are observed on 40 potentially eligible
patients.
Result:
From 40 sepsis patients who undergo this study, the comparison of ringer acetate
malate and ringer lactate was observed. There is an improvement of AGDA result
on HCO3 ( p = 0,001), TCO2 ( p = 0,002) , BE (p = 0,048). While on electrolyte
results, there is a decreasing value for sodium ( p= 0,149). There is a better result
on lactate by administering ringer acetate malat ( p < 0,001). The administration
of ringer acetate malate gives higher value for AGDA, sodium and lactate
compared to ringer lactate.
Conclusion:.
The administration of ringer acetate malate on EGDT for sepsis patient is better
in maintaining acid-base equilibrium on the body compared to ringer lactate. Latar belakang dan objektif: Sepsis merupakan penyebab kedua tertinggi
kematian di instalasi rawatan intensif dan merupakan 10 penyebab tertinggi
kematian di seluruh dunia secara keseluruhan. Menurut Survival Sepsis Campaign
2012 penanganan awal pada pasien sepsis dengan pemberian cairan memberikan
respon yang lebih baik dengan pemberian 30ml/kg cairan kristaloid. Pada
penelitian ini didapati jenis cairan kristaloid mana yang merupakan pilihan lebih
baik untuk resusitasi atau EGDT pada pasien sepsis.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda yang dilakukan
pada periode bulan desember 2016 –januari 2017 di RSUP Haji Adam Malik
Medan. 40 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dinilai perubahan
AGDA, elektrolit (natrium, kalium, Chlorida) dan laktat sebelum dan sesudah
resusitasi cairan dengan pemberian ringer asetat malat dan ringer laktat.
Hasil: Dari 40 pasien yang memenuhi kriteria, pemberian ringer asetat malat yang
dibandingkan dengan ringer laktat pada pasien sepsis, nilai AGDA mengalami
perbaikan pada nilai HCO3 (p=0,001), TCO2 (p=0.002), BE (p=0,048). Sedangkan
pada nilai elektrolit terjadi peningkatan kadar natrium (p=0,016), pada pemberian
ringer laktat terjadi penurunan kadar natrium (p=0,419). Pada laktat terjadi
perbaikan nilai laktat dengan pemberian ringer asetat malat (p<0,001). Pemberian
cairan ringer asetat malat didapati peningkatan AGDA, natrium dan laktat yang
lebih baik daripada ringer laktat.
Kesimpulan: Pemberian cairan ringer asetat malat pada EGDT pasien sepsis
lebih baik dalam menjaga keseimbangan asam basa didalam tubuh dibandingkan
dengan pemberian ringer laktat.