Hubungan Antara Psychological Empowerment Dan Work Life Balance
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara psychological empowerment dan work life balance pada pegawai Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah 186 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala psychological empowerment yang disusun peneliti berdasarkan teori oleh Spreitzer (1995) dan skala work life balance yang disusun peneliti berdasarkan teori oleh Fisher (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara psychological empowerment dan work life balance, dimana dapat disimpulkan bahwa pegawai yang merasa mampu memberdayakan dirinya secara psikologis akan memiliki kehidupan pekerjaan yang lebih seimbang.
Kata kunci: psychological empowerment, work life balance This research aims to examine relation between psychological empowerment and work life balance on employee at Kantor Bupati Kabupaten Serdang Bedagai, Sei Rampah, Sumatera Utara. This research used quantitative method with correlation type. This research used the simple random sampling technique in data collection with 186 employees. Data were collected by using scale of psychological empowerment based on Spreitzer’s theory (1995) and scale of work life balance based on Fisher’s theory (2009). This research has shown that there is a positive correlation between psychological empowerment and work life balance. In conclusion, employee who had felt more empowered theirselves psychologically, they will had more work life balance.
Keyword: psychological empowerment, work life balance
Collections
- SP - Psychology [723]