Perilaku Siswa dalam Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Negeri 3 Kota Medan Tahun 2016
Abstract
Kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok masyarakat di Indonesia dan cenderung meningkat, terutama di kalangan anak dan remaja sebagai akibat gencarnya promosi rokok di berbagai media massa. Hal ini memberi makna bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius, mengingat merokok berisiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi baik pada perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya (perokok pasif). Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok.
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok perlu diselenggarakan di berbagai fasilitas pelayanan masyarakat, salah satunya adalah tempat proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku siswa, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa terhadap pelaksanaan KTR di sekolah menengah atas negeri tiga kota Medan sejak tahun 2008.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 94,7 % siswa dari 75 orang responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai kawasan tanpa rokok yang dilaksanakan di sekolah melalui tata tertib sekolah dan diawasi oleh para guru di sekolah. Selanjutnya didapati bahwa responden yang memiliki sikap baik terhadap pelaksanaan KTR di sekolah adalah 77,6 %, mengalami penurunan dari prevalensi pengetahuan yang baik. Kemudian, jumlah siswa yang memiliki tindakan yang baik terhadap KTR adalah 77,6 %, setara dengan prevalensi sikap.
Penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah tentu bertujuan untuk melindungi siswa dari perilaku merokok yang membahayakan kesehatan, juga menjamin pihak lainnya dapat menghirup udara yang bersih bebas dari asap rokok. Penelitian ini menunjukan bahwa ternyata masih terdapat siswa yang merokok dan pernah menawarkan rokok kepada teman sebayanya dengan prevalensi 3,9 % dari 75 responden.
Melaksanakan KTR sesuai dengan pedoman yang diterbitkan kementrian kesehatan republik Indonesia adalah salah satu saran yang dapat memperbaiki sistem pelaksanaan agar dapat dievaluasi demi peningkatan derajat kesehatan di kalangan siswa dan pihak lainnya di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan seharusnya bisa menjamin 100 % siswa dan pihak lainnya di sekolah bebas dari perilaku merokok dan menghirup udara bersih yang sehat. Smoking habits already expand almost in all group of society in Indonesia and tend to increase especially in children and teenager, as results of vigorously cigarette advertisements in many mass medias. It means that the smoking problem has become serious problem because smoking can cause many diseases and other health problems that could be happen to the smoker or other people sorround him (passive smoker). Therefore, it is needed to make steps for smoking security, one of them is the establishment of Smoke Free Area.
The establishment of Smoke Free Area need to be held in any public service area, one of them is school area. This research tend to know the behaviour of the students, which is the knowledge, attitude and action of the students about the Smoke Free Area in Sekolah Menengah Atas Negeri Tiga, Medan since 2008.
The research shows that 94,7 percent from 75 respondents have good knowledge about Smoke Free Area that has been done by the school rules and supervised by the teachers. And then, there are 77,6 percent from the students have good attitude toward the Smoke Free Area, slight decrease from the good knowledge. The students which have good action are 77,6 percent same with attitude prevalence.
The establishment of Smoke Free Area in School has purpose to protect the students from smoking behavior that endanger health and also to ensure other people to be able to breathe clean air without smoke. This research also shows that there are students who still smoke and offer cigarette to their friends with prevalence of 3,9 percent from 75 respondents.
Having Smoke Free Area with guidelines from the Health Minister of Indonesian Republic is one of the suggestion that can improve the implementation of Smoke Free area so it can be evaluated for the imrpoving health status of the students and other people in the schools. School as education organization should be able to ensure 100 percent of the students and other people in the school free from the smoke and breathe fresh and clean air.