• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers (SP)
    • Dentistry
    • SP - Prostodonsia
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers (SP)
    • Dentistry
    • SP - Prostodonsia
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Hubungan Lama Pemakaian dan Karakteristik Pasien Terhadap Kebersihan Gigitiruan Penuh Yang Dibuat Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU

    Thumbnail
    View/Open
    Appendix (1.289Mb)
    Reference (576.8Kb)
    Chapter III-VI (790.6Kb)
    Chapter II (684.2Kb)
    Chapter I (533.0Kb)
    Abstract (520.9Kb)
    Cover (668.1Kb)
    Date
    2016-05-09
    Author
    Gunawan, Garry Beta
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kehilangan seluruh gigi merupakan suatu keadaan tanggalnya semua gigi dari soket yang disebabkan karena karies, penyakit periodontal, kecelakaan, dan penyakit sistemik. Akibat dari kehilangan seluruh gigi dapat terjadi gangguan pada fungsi pengunyahan, fungsi sendi temporomandibula, dan psikologis yaitu estetika dan fungsi bicara. Kehilangan seluruh gigi dirawat dengan pemasangan gigitiruan penuh (GTP). Pemeliharaan kebersihan GTP setelah pemasangan adalah perawatan gigitiruan secara berkelanjutan. Kebersihan gigitiruan tidak akan tercapai apabila tidak dilakukannya pemeliharaan kebersihan gigitiruan secara tepat dan berkala. Dalam hal ini, pasien memiliki peran utama dalam memelihara kebersihan gigitiruannya seperti membersihkan gigitiruan setiap hari dengan mengetahui cara, frekuensi, dan waktu pembersihan yang benar. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kebersihan gigitiruan adalah lama pemakaian dan karakteristik pasien. Pemakaian dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun dapat menyebabkan kebersihan GTP semakin sangat kotor dan memungkinkan terjadinya denture stomatitis. Selain itu, karakteristik pasien juga merupakan faktor predisposisi buruknya kondisi kebersihan GTP. Karakteristik pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan usia, kebiasaan memelihara kebersihan GTP ditemukan kurang baik pada pasien lansia, sedangkan berdasarkan jenis kelamin GTP yang dipakai pasien perempuan lebih bersih daripada pasien laki-laki, serta berdasarkan tingkat pendidikan pasien dengan tingkat pendidikan tinggi lebih rajin memelihara kebersihan gigitiruannya daripada pasien dengan tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini disebabkan pasien dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih mementingkan faktor estetik dan peduli terhadap kebersihan gigitiruannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pemakaian dan karakteristik pasien terhadap kebersihan gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik. Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang telah menerima perawatan GTP di Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. Cara sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel non probability secara purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30 orang. Subjek penelitian tersebut dilakukan wawancara langsung dan pemeriksaan klinis kebersihan gigitiruan penuh, kemudian dianalisis dengan uji Fisher untuk mengetahui hubungan lama pemakaian dan karakteristik pasien terhadap kebersihan gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lama pemakaian dengan nilai p = 0,011 dan karakteristik pasien yang terdiri dari usia dengan nilai p = 0,017, jenis kelamin dengan nilai p = 0,005, serta tingkat pendidikan dengan nilai p = 0,001 terhadap kebersihan GTP yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sebagian besar pasien memakai GTP yang kotor dan sangat kotor dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun. Hal tersebut dikarenakan semakin lama pemakaian maka akan terjadi penurunan kualitas dari basis gigitiruan seperti meningkatnya kekasaran permukaan, porositas, dan retak yang dapat menyebabkan penumpukan plak serta berkembangnya koloni mikroorganisme. Kondisi kebersihan GTP yang sangat kotor dipengaruhi usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Oleh karena itu, dokter gigi perlu memberikan instruksi kebersihan gigitiruan secara tepat baik berupa lisan (nasehat) maupun tulisan (leaflet) pada pasien sehingga meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan kebersihan gigitiruannya. Daftar rujukan : 30 (2004-2014)
    URI
    http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/58687
    Collections
    • SP - Prostodonsia [57]

    University of Sumatera Utara Institutional Repository (USU-IR)
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsSubjectsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsSubjectsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    University of Sumatera Utara Institutional Repository (USU-IR)
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV