Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat efisiensi kinerja sektor usahatani padi sawah dengan pendekatan agribisnis. Agribisnis merupakan perubahan konsep pertanian dari sistem tradisional menjadi sistem modern. Dengan demikian, kinerja sektor pertanian bukan semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan hidup tetapi untuk mendapatkan keuntungan. Oleh sebab itu dibutuhkan efisiensi kinerja sektor usahatani padi sawah agar petani mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri dari jumlah produksi padi, jumlah benih, jumlah pupuk urea, jumlah pupuk NPK, jumlah pupuk ZA, jumlah pupuk organik dan jumlah tenaga kerja per kabupaten/kota di Sumatera Utara tahun 2012. Adapun metode yang digunakan dalam pengukuran efisiensi kinerjanya dilakukan dengan aplikasi model Data Envelopment Analysis (DEA) terhadap sebelas Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang miliki tingkat produktivitas lahan diatas rata-rata produktivitas lahan Sumatera Utara.
Melalui hasil analisis DEA yang dilakukan, dari sebelas Kabupaten/kota, terdapat lima kabupaten/kota yang memiliki tingkat efisiensi sebesar 100 persen yaitu kabupaten Tapanuli Selatan, Simalungun, Deli serdang, Serdang Bedagai dan Kota Pematang Siantar. Enam kabupaten lainnya mempunyai tingkat efisiensi kurang dari 100 persen karena terjadi inefisiensi pada faktor-faktor produksi usaha tani padi sawahnya. Pendekatan agribisnis ini digunakan agar dapat melakukan perbaikan efisiensi pada faktor-faktor produksi tersebut untuk mendapatkan hasil produksi maksimal sesuai dengan analisis efisiensi input produksi yang dilakukan oleh model DEA. This research aims to analyze level of performance efficiency of lowland rice in farming sector by agribusiness approach. Agribusiness is a change in the concept of the traditional system of agriculture into a modern system. Thus, the performance of agricultural sector is not merely for subsistence but to gain profit. Therefore the performace efficiency of lowland rice in farming sector is required so that farmers can get maximum results. This research uses secondary data that is amount of lowland rice production, amount of seeds, amount of Urea, NPK, ZA and Organic fertilizers, and number of farmers per districts/cities in Nothern Sumatra in 2012. The methods used in the measurement of the performance efficiency is done by application of the model Data Envelopment Analysis (DEA) of the eleven districts/cities in North Sumatra that have land productivity levels above the average productivity of land in North Sumatra.
Through the results of the DEA analysis, from eleven districts/cities, there are five districts/cities which have an efficiency of 100 percent is South Tapanuli district, Simalungun district, Deli Serdang district, Serdang Bedagai district and Pematang Siantar city. Six other districts have efficiency level less than 100 percent due to inefficiencies in their production factors. Agribusiness approach is used in order to make improvements in the efficiency of the production factors to obatain maximum production according to the analysis of the efficiency of production inputs made by the DEA model.
Collections
- SP - Economic Development [1436]