Hubungan Kadar Urea, pH dan Laju Aliran Saliva Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan
Abstract
Gagal ginjal kronik merupakan stadium akhir dari penyakit ginjal kronik dimana ginjal sudah tidak mampu menjalankan fungsi fiologisnya sehingga menyebabkan retensi sisa metabolisme di dalam darah. Sebanyak 0,2% penduduk Indonesia menderita gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik dapat menyebabkan masalah kesehatan rongga mulut dan memengaruhi kualitas hidup, salah satunya akibat perubahan sekresi saliva pada penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar urea, pH dan laju aliran saliva pada penderita gagal ginjal kronik di Klinik Rasyida Medan. Jenis Penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Saliva yang diteliti adalah whole simulated saliva yang diambil dari 29 orang subjek penderita gagal ginjal kronik sebelum menjalani terapi rutin hemodialisis. Subjek diintruksikan mengunyah parafin wax selama 5 menit dan meludahkan saliva kedalam salivary pot kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kadar urea, pH dan laju aliran saliva. Hasil penelitian ini menunjukan penurunan laju aliran saliva, peningkatan kadar urea saliva dan peningkatan nilai pH saliva yang tidak signifikan. Penelitian ini menunjukan hubungan signifikan dengan korelasi searah (p<0,05) antara kadar urea dan pH saliva, hubungan signifikan dengan korelasi terbalik (p<0,05) antara laju aliran dan pH saliva serta laju aliran dan kadar urea saliva. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang signifikan antara kadar urea, pH dan laju aliran saliva pada penderita gagal ginjal kronik.
Collections
- SP - Biologi Oral [65]