Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau Tahun 2015
Abstract
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak
disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat
memberikan pengaruh yang negatif terhadap kesehatan dan menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan. Pasar Terapung merupakan penghasil sampah
terbesar di Tembilahan dan masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di
sekitar pasar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah
dan partisipasi pedagang dalam menjaga kebersihan lingkungan di Pasar
Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh pedagang di Pasar Terapung yaitu 1.063 orang dan
jumlah sampel 91 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
simple random sampling dengan undian. Data dianalisa secara deskriptif dengan
menampilkan tabel frekuensi dan persen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di
Pasar Terapung Tembilahan belum memenuhi syarat kesehatan yaitu masih
banyak pedagang yang tidak memiliki tempat sampah yaitu 72,5% dan masih ada
pedagang yang membuang sampah sembarangan yaitu 75,8%. Partisipasi
pedagang dalam penyediaan tempat sampah pada kategori rendah yaitu 62,6%,
Partisipasi pedagang dalam membuang sampah pada kategori rendah yaitu 72,5%,
Partisipasi pedagang dalam pembayaran retribusi kebersihan pasar pada kategori
rendah yaitu 71,4%, dan Partisipasi pedagang dalam peraturan kebersihan pada
kategori rendah yaitu 63,7%.
Dengan demikian, pihak pengelola pasar bekerjasama dengan lintas sektor
untuk dapat mengelola sampah pasar dengan baik dan memberikan informasi bagi
pedagang mengenai pengelolaan sampah yang baik. Kepada pedagang juga
diharapkan dapat menyediakan tempat sampah dan menjaga kebersihan
lingkungan pasar. Garbage is something that is not used, unutilized, unpopular, or something
that is disposed derived from human activities and does not happen by itself. The
impact of increases in human activities results increase in garbage productions.
Poor garbage management can cause a negative impact on health and a decline in
the quality of the urban environment. Floating Market is the largest waste sources
in Tembilahan and it is common to find rubbish strewn around the market.
The purpose of this study was to determine the waste management system
and the participation of traiders in keeping the environment clean at Floating
Market Kec.Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau in 2015.
This study used a descriptive survey with 1603 merchants in Floating
Market Tembilahan as population and the number of samples of 91 traders. The
sampling technique in this study is simple random sampling. Data was analyzed
descriptively with a table showing the frequency and percentage.
The results showed that the implementation of Solid Waste Management
at Floating Market Tembilahan does not meet health requirements where there are
still many traders who do not have a trash can, namely 72.5% and there are traders
who throw litter to the river, namely 75.8%. Traders participation in the provision
of bins is in the lower categories, namely 62.6%, participation of traders in
disposing of waste is in the low category, namely 72.5%, traders’ participation in
the payment of the levy hygiene marketis in the lower categories, namely 71.4%,
and the participation of traders in regulation of cleanliness is in the low category,
namely 63.7%.
Thus, the market management in cooperation with the relevant sectors is
suggested to be able to manage waste properly in the Floating Market and provide
information to traders on good waste management. Traders are also expected to
provide bins and to keep the market environment clean.