Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry
Abstract
PT. Sumatera Wood Industry merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan kerajinan kayu berupa pintu kayu lokal yang berkualitas ekspor. Perusahaan memenuhi permintaan berdasarkan pesanan atau perusahaan Make To Order (MTO) diharapkan dapat menyelesaikan pengerjaan order tepat waktu. Pada PT. Sumatera Wood Industry, perusahaan setiap bulannya terlambat mengirimkan produk kepada pelanggan. Keterlambatan pengiriman diakibatkan ketersediaan bahan baku kayu untuk produksi tidak sebanding dengan permintaan, dan variasi jumlah dan jenis produk mengakibatkan proses pengerjaan produk yang panjang.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas pengerjaan order yang ada pada perusahaan agar mengurangi kerugian terhadap pihak perusahaan berupa biaya pinalti maupun pihak pelanggan yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk.
Penyusunan hirarki kepentingan terdiri dari 3 level yaitu goal, kriteria, dan alternatif. Pada permasalahan penentuan prioritas pengerjaan order, goal yang hendak dicapai adalah order mana yang diprioritaskan lebih dahulu. Sedangkan kriterianya antara lain jenis kayu, motif bidang, waktu proses, biaya pinalti, finishing, keuntungan, dan due date. Alternatif berdasarkan jumlah order di perusahaan. Dari hasil pembobotan kriteria, diperoleh jenis pintu kayu ukuran 800x2000 mm memiliki persentase paling tinggi, yaitu 35,26%, yang artinya ukuran ini sangat dipentingkan untuk dilakukan pengerjaan order dahulu. Sedangkan pada Fuzzy MADM ukuran 900x2100 mm yang diprioritaskan lebih dahulu. Pada AHP, membandingkan unsur yang satu dengan yang lain dengan penentuan mana lebih penting dibandingkan yang lain. Sedangkan pada Fuzzy MADM langsung didasarkan pada sifat subjektif tanpa membandingkan antar unsurnya.