Pubertas Pada Anak Tunanetra (Studi Etnografis Mengenai Masa Pubertas Anak Tunanetra di Sekolah Karya Murni, Medan Johor)
Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang masalah pubertas bagi anak tunanetra di dalam sebuah sekolah.banyak anak mengalami masa-masa puber baik anak normal maupun memiliki kekhusussan tertentu. Pengasuhan orangtua dan guru sangat berpengaruh dalam masa tumbuh kembang seorang anak agar anak dapat mengerti dan memahami perubahan yang terjadi di dalam tubuh mereka terutama bagi anak tunanetra.
Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah yang bernama sekolah luar biasa (SLB) karya murni. Kecamatan ini berada di johor kota medan, sumatera utara. Kebanyakan anak yang bersekolah disini mayoritas beragama kristen dan katolik walaupun ada beberapa anak yang beragama islam.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dengan tahap pra lapangan, pekerja lapangan, analisis data dan diakhiri dengan tahap penulisan laporan penelitan. Metode ini digunakan agar mampu menghasilkan data-data mengenai masa puber anak tunanetra. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melalui wawancara dan observasi kepada orang tua, guru dan terutama pada anak tunanetra. Terkait masalah peneliti.
Permasalahan yang di bahas adalah bagaimana anak berkebutuhan khusus merespon pubertas, apa masalah dan peran orang tua, guru pada saat anak-anak ini mengalami masa pubertas.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pubertas yang dialami anak tunanetra membuat para guru dan orang tua harus memberi pemahaman terhadap anak tunanetra bahwa seorang anak kecilakan tumbuh menjadi remaja dan mengalami perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri mereka. informasi mengenai pubertas yang di peroleh oleh anak lebih banyak dari guru karena tidak semua tinggal bersama dengan orang tuadan dengan adanya pelajaran mengenai pubertas di sekolah. Adanya kendala yang dihadapi oleh orang tua dan guru pada saat memberi penjelasan kepada anak bahwa mereka susah sekali untuk menyadarkan anak-anak bahwa mereka sudah memasuki usia remaja, namun secara perlahan mereka bisa memahami bahwapubertas itu harus dialami dan tidak bisa dielakkan oleh setiap anak.
Collections
- SP - Social Anthropology [359]