Discovery World Medan (Arsitektur Rekreatif Edukatif)
Abstract
Saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia semakin pesat.
Hal ini didukung oleh sumber daya masyarakatnya yang tidak pernah berhenti
menghasilkan inovasi baru.
Generasi muda Indonesia tentunya diharapkan bisa menjadi penerus bangsa
yang maju dan terus menghasilkan inovasi baru terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan. Untuk itu diperlukan pendidikan yang tepat untuk para calon penerus
bangsa ini. Dan saat ini pemerintah akan mencanangkan wajib belajar 12 tahun
untuk meningkatkan kualitas anak-anak bangsa Indonesia.
Namun, pendidikan formal disekolah kadang memberikan tingkat kejenuhan
yang tinggi bagi anak, sehingga ketika pulang sekolah anak cenderung mencari
hiburan rekreasi untuk menghilangkan penat, seperti jalan-jaln ke mall, bermain
video game, menonton film dan lainnya. Akibatnya, anak jadi malas belajar ketika
sudah pulang sekolah.
Untuk itu diperlukan suatu hiburan yang sekaligus memberikan edukasi bagi
anak. Metode pembelajaran yang sekaligus menjadi tempat rekreasi anak.
Pembelajaran melalui cara interaktif dan menghibur ini adalah salah satu cara
penyampaian ilmu pengetahuan kepada anak yang cukup diminati. Karena pelajar
terutama pada usia prasekolah dan sekolah dasar lebih dapat menangkap hal-hal
dan wawasan baru melalui pengalaman, petualangan dan interaksi langsung.
Karena itu pendidikan yang bebasis alat peraga merupakan salah satu pilihan
dalam mempelajari ilmu pengetahuan, karena sifatnya tidak pasif tetapi melibatkan
interaksi dari pengguna. Alat peragapun dapat terus berkembang menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi dan sistem multimedia.
Sementara untuk kota Medan sendiri, sarana pendidikan yang rekreatif ini
masih sangat minim, cukup tertinggal dengan kota-kota besar di pulau Jawa yang
telah memiliki fasilitas edukasi yang rekreatif dan menyenangkan.
Collections
- SP - Architecture [464]