Sistem Pemasaran Berbagai Jenis Bibit Tanaman Buah-buahan Hasil Okulasi Di Kota Medan
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2004 dengan hasil sebagai berikut:
1. Terdapat dua saluran pemasaran bibit tanaman buah-buahan di daerah penelitian, yaitu: Saluran I, produsen langsung menjual bibit yang dihasilkan kepada konsumen rumah tangga dan perkebunan. Saluran II, produsen menjual bibit kepada pedagang perantara dan kemudian pedagang perantara menjualnya kepada konsumen rumah tangga.
2. Produsen melakukan 7 fungsi pemasaran (pembelian, penjualan, penyimpanan, permodalan, penanggungan resiko, grading dan pengumpulan informasi pasar). Pedagang perantara melakukan 8 fungsi pemasaran (pembelian, penjualan, pengangkutan, permodalan, grading, penyimpanan, penanggungan resiko dan pengumpulan informasi pasar), dan konsumen melakukan sedikitnya 3 fungsi pemasaran (pembelian, permodalan dan pengangkutan).
3. Price spread, share margin dan marketing margin antara saluran I dan II berbagai bibit tanaman buah-buahan hasil okulasi mempunyai perbandingan yang kecil.
4. Efisiensi pemasaran berbagai bibit tanaman buah-buahan hasil okulasi pada saluran I sebesar 0 % untuk tanaman jeruk dan rambutan dan saluran II sebesar 1,76 % untuk tanaman Jeruk dan 6,09 % untuk tanaman Rambutan.
5. Bentuk pasar yang terjadi dalam pemasaran bibit tanaman buah-buahan hasil okulasi adalah pasar oligopoli pada saluran I dan 11
6. Masalah-masalah yang dihadapi produsen dan konsumen dalam pemasaran tanaman buah-buahan hasil okulasi adalah bibit palsu, hama, cuaca, kontinuitas bibit, rendahnya mutu dan varietas kurang beragam.
7. Upaya yang dilakukan oleh produsen adalah dengan membuat rumah kasa, memusnahkan bibit palsu dan penyemprotan dengan insektisida serta dilakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian.