Analisis Kemampuan (ATP) dan Kemauan (WTP) Membayar Masyarakat Untuk Pengembangan Klinik Ibnu Sina Menjadi Rumah Sakit Di Ujungbatu Rokan Rokan Hilir Riau Tahun 2004
Abstract
Sebagai usaha jasa yang bersifat padat karya, modal dan teknologi ma.ka pembangunan rumah sakit sebagai upaya dari pengembangan klinik perlu dikaji secara cermat mengenai minat pemanfaatannya oleh masya/akat yang di lihat dari kemampuan (ATP) dan kemauan (WTP) membayarnya agar maksud pendiriannya dapat tercapai yaitu dalam rangka membantu masyarakat dan mendukung pemerintah dalam memperluas cakupan pelayanan kesehatan sehingga apabila nanti telah berdiri, penyelenggaraannya dapat berlangsung secara beri^inAbiingan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kemampuan membayar (ATP) aan kemauan membayar (WTP) masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Ujungbatu Rotan dalam pengembangan Klinik ibmi Sina menjadi Rumah Sakit Populasi penelitian adalah r^ien/keluarga, konsumen potensial (masyarakat sekitar Klinik Ibmi Sina) dan berumur 20 tahun keatas dengan sampel 100 orang.
Hasil analisa yang didapat adalah: i;
ab
n-ah
ah
1. Diketahui semakin tinggi pendarjatan semakin tinggi tingkat kemampuan membayar biaya pelayanan kesehatan.
2. Kemampuan membayar (ATP) masyarakat yang didapat dari 5% jum pengeluaran bukan makanan penahan yang terbanyak adalah Rp266.5^l Rp.307.500,: yakni .sebanyak 52 responden (52%) dan yang terkecil ada' Rp,348.501-Rp.389.500 sebanyak 2 responden (2%). i
3. Tingkat kemauan membayar (WTP) masyarakat terbanyak sekitar Rp.20,000 -Rp.40.000 untuk rawat jalan yakni 40 responden (40%) dan yang terkecil ada' >Rp.60.000 yakni sebanyak 4 responden(4%)? untuk rawat inap yang terbanyak adalah Rp.50.000-Rp l00.yakm sebanyak 51% responden dan yang terkecil adalah>RpJ50.000yakni[sebanyak3 responden(3%). v
Dalam pengembangan klinik menjadi rumah sakit dapat dimulai dengan memberikan pelayanan yang berorientasi pada permintaan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang lebih ekonomis dan praktis. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai studi kelayakan dari aspek-aspek lainnya terutama aspek teknis ejan finansial.