Peranan Yayasan Pusaka Indonesia Dalam Pendampingan Dan Penanganan Terhadap Anak Jalanan Yang Berkonflik Dengan Hukum
Abstract
Persoalan anak jalanan dan anak terlantar di Sumatera Utara tidak jauh berbeda dengan beberapa kota-kota besar di Indonesia. Gambaran situasi anak jalanan di Sumatera Utara digambarkan dengan situasi anak jalanan di kota Medan. Setiap harinya kita dapat melihat 6-7 orang anak jalanan berada di persimpangan jalan protocol di kota Medan baik sebagai pengemis, pengamen, tukang semir sepatu, penjual dagangan asongan dan lain-lain
Berkonflik dengan hukum, seperti dituduh, disangka, didakwa, dan divonis bersalah atas tindak kejahatan, merupakan salah satu resiko yang sering dihadapi anak jalanan. Alasan umum yang dikemukakan anak jalanan atas tindakan tersebut adalah tuntutan perut atau kebutuhan mendesak lainnya. Hal ini terjadi ketika pekerjaan yang biasa dilakukan tidak bias lagi menhasilkan uang seperti yang diharapkan.
Tidak jarang juga anak jalanan sangat rentan untuk mendapat tindak kekerasan. Kekerasan tersebut ada kalanya dilandasi motif ekonomi dengan memanfaatkan seksualitas anak-anak. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi kepada anak jalanan tentang kekerasan yang sering mereka hadapi ketika berada di jalanan, seperti, pelecehan seksual, pemerkosaan, trafiking,penganiayaan dan lain-lain.
Collections
- SP - Social Welfare [448]