• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers (SP)
    • Humanities
    • SP - Japanese Language
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers (SP)
    • Humanities
    • SP - Japanese Language
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Gerakan-Gerakan Demokrasi Pada Zaman Meiji Di Jepang.

    Thumbnail
    View/Open
    Reference (450.9Kb)
    Chapter III-IV (478.5Kb)
    Chapter II (478.2Kb)
    Chapter I (471.5Kb)
    Abstract (485.9Kb)
    Cover (583.1Kb)
    Date
    2011-09-22
    Author
    Banurea, Sunarti Yohana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Zaman pemerintahan Meiji merupakan zaman pencerahan dalam sejarah peradaban bangsa Jepang. Hal ini ditandai dengan pembukaa kembali hubungan antara Jepang dengan orang asing setelah runtuhya pemerintahan Tokugawa. Hal ini juga menyebabkan perubahan besar juga pada bidang perpolitikan. Karena orang yang datang ke Jepang menganut sistem demokrasi yang membebaskan masyarakatnya mengeluarkan pendapat, sehingga masyarakat Jepang juga ingin menerapkan sistem demokrasi ini diJepang, untuk menjadikan Negara yang kuat. Ini disebabkan pada saat pemerintahan Tokugawa yang bisa mengeluarkan pendapat hanyalah orang-orang berkuasa. Atas dasar pemikiran-pemikiran inilah masyarakat mulai memikirkan tentang pembentukan pemerintahan yang berdasarkan demokrasi. Pergerakan demokrasi ini diawali oleh golongan bekas samurai yang terjadi dipusat pemerintahan di Tokyo dan didaerah Tosa. Terjadinya pergerakan ini karena perbedaan pendapat antara pemimpin di pemerintahan Meiji mengenai hubungan diplomasi dengan Korea. Pergolakan ini mengakibatkan beberapa pemimpin mengundurkan diri dari pemerintahan, mereka adalah Itagaki Taisuke dan Saigo Takamori. Setelah mereka menyerahkan jabatannya kepada pemerintah, mereka melakukan pergerakan demokrasi didaerah asalnya masing-masing yaitu Tosa dan Kagoshima. pergerakan demokrasi yang dilakukan oleh Itagaki dalam bidang politik dengan menuntut pemerintah dalam keputusan peraturan wajib militer dan pembaharuan pajak yang merugikan setiap golongan masyarakat. Karena gerakan ini mendapat dukungan dari segala golongan sehingga mendapat bantuan dana untuk segala pergerakan demokrasi. Pergerakan demokrasi yang dilakukan oleh Saigo Takomori adalah dalam bentuk pemberontakan yang disebut pemberontakan Barat daya yang terjadi di Kagoshima. Saigo dan kawan-kawannya menuntut pemrintah agar mengembalikan kekuasaan kemiliteran kepada mantan samurai. Dalam pemberontakan ini mereka menyerang para pemimpin dipemerintahan yang mengakibatkan mereka ditangkap dan dibunuh oleh para tentara pemerintah. karena pemberontakan barat daya dipatahkan pemerintah, kelas samurai mengalami kemunduran dan secara berangsur diambil oleh petani kaya. Pergerakan demokrasi dipimpin oleh petani kaya hanya pada gerakan yang menentang kebijaksanan pajak tanah oleh pemerintahan Meiji. Pada gerakan ini Itagaki berperan dalam pergerakan demokrasi dengan menbentuk partai politik yang berdasarkan pemikiran demokrasi. Karena partai politik ini mendapat dukungan dari segala golongan, mengakibatkan keirian pada pihak pemerintah. Untuk menghancurkan partai politik tersebut pemerintah menyogok Itagaki yang merupakan pemimpin partai dalam bentuk tour luar negeri. Hal ini menyebabkan pamor Itagaki turun, sehingga pemerintahan berpeluang unruk menhancurkan gerakan demokrasi. Dengan secara cepat kaisar mengamanatkan pemerintah daerah manaikkan pajak tanah dan perluasan militer. Hal tersebut merugikan gerakan demokrasi, oleh karena itu terjadi pula perlawanan oleh petani miskin yang tidak percaya lagi dengan partai politik. Sehingga petani miskin pun mulai melakukan pergerakannya demokrasi dengan melakukan kekacauan didistri-distrik maupun didesa-desa. Mereka melakuakan gerakan karena beban oleh pemerintah dalam keputusan kenaikan pajak tanah, dan perluasan militer. Pergerakan yang mereka lakukan tidak terorganisasi menyebabkan pemerintah terganggu, sehingga pemerintah mempunyai alasan bahwa kekacauan tersebut adalah hasutan dari partai politik yang sangat berbahaya bagi pemerintah. kelompok ekstrim ini dipimpin oleh Oi Kentaro dan Kobayasi Kazou. Pada umumnya gerakan ini memperjuangkan hak demokrasi, dan akibat tekanan beberapa orang Shizoku dan gono akhirnya mundur dari kepemimpinan partai politik dengan membubarkan partai tersebut. Setelah dibubarkannya partai politik yang berdasarkan demokrasi, pemerintah pun mulai melakukan penumpasan terhadap segala macam yang berbau gerakan demokrasi. Ini mengakibatkan gerakan demokrasi oleh petani miskin pun
    URI
    http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/29054
    Collections
    • SP - Japanese Language [531]

    University of Sumatera Utara Institutional Repository (USU-IR)
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsSubjectsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsSubjectsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    University of Sumatera Utara Institutional Repository (USU-IR)
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV