Keterlambatan Erupsi Gigi Insisivus Anak Usia 6 -18 Bulan Dengan Kelahiran Prematur Di RSU Dr.Pirngadi Medan
Abstract
Keterlambatan Erupsi Gigi Insisivus Anak Usia 6 - 18 Bulan dengan Kelahiran Prematur di RSU Dr. Pirngadi Medan x + 30 halaman.
Anak kelahiran prematur mengalami periode perkembangan prenatal yang singkat, keadaan ini akan menjadi predisposisi berbagai komplikasi neonatal dan masalah pertumbuhan dan perkembangan. Kelahiran prematur adalah kehilangan masa trimester terakhir kehamilan yang merupakan masa-masa pengumpulan kalsium dan fosfor, yang membutuhkan waktu tambahan untuk proses pematangan setelah masa kelahiran. Hal ini menyebabkan gigi anak kelahiran prematur erupsi lebih terlambat dibandingkan anak kelahiran normal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan usia rata-rata erupsi gigi insisivus desidui pada anak usia 6 – 18 bulan kelahiran prematur dan normal yang lahir di RSU Dr. Pirngadi Medan.
Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Populasi adalah anak yang lahir periode Juli 2009 sampai dengan Juli 2010 di RSU Dr. Pirngadi Medan. Sampel berjumlah 90 orang, terdiri dari 45 orang anak kelahiran prematur dan 45 orang anak kelahiran normal. Usia rata-rata erupsi gigi insisivus desidui pada anak kelahiran prematur dan normal dianalisis dengan student’s t-test tidak berpasangan menggunakan program SPSS 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia erupsi gigi anak kelahiran prematur lebih lambat beberapa minggu dibandingkan dengan anak kelahiran normal. Pola erupsi gigi insisivus desidui dimulai dari gigi insisivus sentralis bawah, diikuti insisivus sentralis atas, insisivus lateral atas, dan insisivus lateral bawah. Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara usia rata-rata erupsi gigi insisivus desidui pada anak kelahiran prematur dan normal (p < 0,05).