Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Di Kabupaten Aceh Singkil Pada Era Otonomi Daerah
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Aceh Singkil Pada Era Otonomi Daerah, sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka kewenangan yang selama ini masih terpusat atau dekonstrasi dilimpahkan ke daerah atau desentralisasi kecuali tugas-tugas yang masih kewenangan pusat seperti agama, pertahanan, moneter dan lainnya, sehingga daerah yang dahulunya memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja yang sedikit dengan berlakunya otonomi daerah dapat mengelolala APBD yang relatif lebih besar, sehingga kecenderungan penggunaan anggaran tidak terkontrol, ini menyebabkan dibeberapa daerah peningkatan APBDnya besar tetapi tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan penduduknya. Untuk itu penelitian ini ingin mengetahui apakah APBD Kabupaten Aceh Singkil telah dikelola secara efesien dan efektif.
Penelitian ini menganalisis struktur hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil dari sisi penerimaan dana transfer seperti Dana Alokasi Umum, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Sumber Daya Alam, kemudian menganalisis pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan keeratan hubungan realisasi penerimaan dengan pengeluaran rutin. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan runtut waktu (time series) dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2000 sampai dengan 2006.
Hasil penelitian ini menunjukan ketergantungan Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terhadap Pemerintah Pusat masih sangat besar mencapai 98 persen, ini berarti kemampuan daerah untuk mengali sumber-sumber pendapatan asli daerah masih sangat kecil, kedepan diharapkan dapat lebih mengadakan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD. Pertumbuhan penerimaan dari tahun pertama meningkat sangat tinggi dari Rp.45.822.986.296 pada tahun 2000 menjadi Rp 277.749.484.323 pada akhir tahun 2006, sedangkan penerimaan PAD bersifat fluktuatif pada tahun 2000 Rp 1.608264.122 pada akhir tahun penelitian meningkat menjadi Rp6.199.131.809.
Untuk tingkat efisiensi berkisar antara 24 persen sampai dengan 63 persen ini berarti tergolong efisien, sedangkan tingkat efektivitas berkisar antara 96 persen sampai dengan 109 persen tergolong sangat efektif. The purpose of this study is to analyze the level of efficiency and effectiveness of Regional Financial Management in Government of Regency of Aceh Singkil during the regional autonomy since the regulations 22 number in 1999.
The data used in this study was time series secondary data from 2000 – 2006 budget Analyzing relationship structure of central government and regional government of Aceh Singkil from the revenue side, rate of growth, and closeness of relationship of revenue and routine fiscal year.
The result suggested that relationship ratio of central government and regional government of Aceh Singkil 98 percent..
Efficiency level ranged from 24 to 63 percent this classified as efficient and the levelof effectiveness ranged from 96 to 109 percent could be classified as effective.There are three variables significantly influenced on the economic growth of government of regency of Aceh Singkil.