Mahasiswa Dan Politik: Suatu Analisa Gerakan Sosial Mahasiswa Melawan Politik Hegemoni Negara Orde Baru 1998
Abstract
Sampai saat ini, dalam kenyataannya, negara tak pernah menjalankan secara konsekuen dengan amanat UUD 1945 dalam persoalan pendidikan. Di masa Orde Baru, kecenderungan ini justru lebih terlihat dibanding periode sebelumnya. Bahkan terkesan di masa Orde Baru, pendidikan mulai secara perlahan dikomersialkan. Sebagai anak kandung dari kapitalisme, mahasiswa yang lahir dari system kepemilikan modal itu perlahan menjadi seorang anak durhaka yang mengkhianti sendiri ibu kandungnya dengan mulai melakukan pergolakan perlawanan di basis massa rakyat. Sistem pendidikan yang selama ini membimbing dan mengajarkan manusia menjadi senjata balik bagi kaum kapitalisme. Dengan kecerdasan dan keintelektualan mereka, mahasiswa yang langsung bersentuhan dengan masalah-masalah ekonomi masyarakat berubah menjadi kaum pelopor yang diharapkan dapat memberikan perubahan. Sejak zaman sebelum kemerdekaan hingga akhir-akhir ini mahasiswa Indonesia dapat dikatakan sebagai pelopor perubahan pergantian rezim yang ada selama negara ini berdiri. Kejatuhan Soeharto sendiri juga merupakan andil dari kelompok mahasiswa yang sudah lama gerah dengan kepemimpinan otoritariannya. Resesi ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 juga sebagai salah satu akibat dari kepemimpinan Soeharto. Kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Soeharto sejak kepemimpinannya sama sekali hanya mementingkan kaum kapitalis dan dirinya sendiri. Juga dalam kepemimpinannya Soeharto memaksakan rakyat Indonesia untuk tidak terlibat dalam segala bentuk kegiatan politik. Depolitisasi yang dilakukan oleh Soeharto bahkan menjalar hingga ke tingkatan kampus dengan program NKK/BKK. Dengan ini mahasiswa dipaksa untuk terlibat aktif dalam kegiatan di dalam kampusnya sendiri dan meninggalkan basis massa rakyat yang merupakan tempat pengabdiannya setelah menjadi seorang sarjana.Gerakan sosial yang dilakukan mahasiswa pada tahun 1998 merupakan salah satu cara mahasiswa melakukan perjuangan yang dianggap mampu memberikan angin segar bagi politik di Indonesia. Namun gerakan yang sangat progresif dari mahasiswa ini dihadang dengan berbagai isu dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh negara. Berbagai tindakan refresif ( kekerasan ) negara terhadap rakyatnya ( kaum tani ) melalui aparattusnya menjadi makanan pokok dalam setiap gerak perlawanan yang dilakukan oleh mahasiswa pada tahun 1998.
Collections
- SP - Politics [490]